22 januari 2011,,, Aku mulai tulisan ini dengan sebuah senyuman. siapa sangka hari itu aka menjadi hari bersejarahku bersama dia. KANGMAS,, (heheheh). Lagi-lagi aku tersenyum.
***
Juli 2010,,, Karena sebuah alasan, aku memtuskan untuk melanjutkan kuliahku di kota Salatiga. Kota kecil dengan hawanya yang sejuk. Kota tempatku mendapatkan kembali kebahagiaanku, kota tempat aku bertemu sahabat-sahabat baru, kota tempat aku beremu kamu (KANGMAS).
Awalnya terasa berat meninggalkan yogyakarta yang sudah menjadi bagian dari hidupku. Hampir 2 minggu setelah kepindahanku dari yogyakarta, aku selalu menangis karena harus meninggalkan sahabat-sahabat dan cita-citaku di sana.
Di Salatiga aku memulai hidupku dari awal, tidak seorangpun aku kenal. Terasa sangat asing ketika aku mulai masuk di kampus baruku (STAIN Salatiga). Sampai akhirnya aku bertemu dengan seorang gadis muda bernama Irsa. Yang ternyata dikemudian hari akan menjadi sahabatku. dia adalah teman sekelasku yang pertama kali menyapaku. Kesan pertama yang aku dapatkan saat bertemu irsa adalah "anak ini cerewet banget, asik diajak ngobrol."
Singkat cerita, ketika masuk perkuliahan aku bertemu lagi dengan satu sahabatku yang bernama Lia. kemanapun aku pergi selalu ada irsa dan lia, kemanapun irsa pergi selalu ada aku dan lia, dan kemanapun lia pergi selalu ada irsa dan aku. Banyak orang menyebut kami TRIO MACAN, TRIO KWEK-KWEK, atau semacamnya.
Sampai suatu hari tiba waktunya untuk memilih kegiatan kemahasiwaan. Kami bertiga memilih UKM yang sama yaitu SMC (STAIN Music Club). Sebelum kami dinyatakan resmi sebagai anggota, kami harus melalui beberapa tahapan seleksi dan pembekalan. Setelah kami lolos seleksi, selama 10 hari kami mengikuti pendidikan dasar.
***
Desember 2010,, Salah satu materi Pendidikan dasar dalam SMC ada ke-SMC-an. Pada waktu itu angkatanku diberi nama ZEALOUS artinya pengikut yang setia. terbukti sampai sekarang, jumlah anggota dari angkatan kamu masih terhitung paling banyak bertahan. (hehehe).
Salah satu pemateri dalam pemberian nama angkatanku adalah mas WHITE. Waktu itu aku masih belum paham kenapa dia diberi nama panggilan White. Tapi memang dia memiliki kuliat yang cukup putih, jika dibandingkan dengan cowok lain. Satu hal yang waktu itu membuat dia sangat berbeda dibandingkan dengan yang lain. Dia tidak mahir dalam pelafalan huruf R. (lucu deh). Setelah kejadian itu aku tidak lagi memperhatikan mas white, Karena aku sedang tertarik dengan yang lainnya.
30 Desember 2010,, pengurus SMC mengajak anggota baru untuk menonton konser band di IAIN Semarang. ketika perjalanan menuju Semarang, aku berboncengan dengan orang berinisial R (hahaha). namun belum sampai setengah perjalanan ternyata dia tidak enak badan. kemuadian dia meminta mas white untuk memboncengkan aku sampai semarang. dari situlah cerita kami (aku dan KANGMAS) dimulai.
Di perjalanan menuju semarang kami bercerita panjang lebar, tentang banyak hal. ketika sampai di depan iain semarang, rombongan smc memutuskan untuk beristirahat dan makan dulu di angkringan. karena sudah sangat lapar, aku makan 2 bungkus nasi, gorengan, dan 3 sate usus, plus susu jahe. kebetulan saat itu uang sakuku masih banyak. tapi ternyata mas white meminta untuk membayari makanku.
"Inas, yang bayar makan e aku aja." kalimat itu ternyata belum berakhir,
samar-samar aku mendengar mas white meminjam uang kepada mas tuba.
"ba,, aku pinjem uang dong,, aku lupa nggak bawa uang",
karena tidak enak hati aku bilang pada mas white untuk membayar sendiri makananku,
" mas makananku aku bayar sendiri aja", tapi mas white mengelak
"kan aku yang bawa kamu ke sini,, jadi aku yang bayarin makanmu".
karena mas white bersikeras, apa daya, aku nggak bisa nolak lagi.
ketika konser dimulai, aku merasa sangat tidak tenang, karena sudah sangat larut. ternyata mas white memperhatikan gelagatku, lalu dia bertanya,
"inas kenapa? kok gelisah?"
"udah malem nih mas, takut dimarahin orang tua" jawabku.
"nanti pulangnya aku anter, biar aku yang bilang ke orang tua kamu" kata mas white untuk menenangkanku.
sesampainya di rumah, mas white benar-benar meminta maaf ke ibuku karena acara selsesai terlalu malam.
Sejak malam itu aku tahu bahwa mas white adalah orang yang bertanggung jawab.
***
bersambung
